25
Nov 2012/20.46
Adakah
sebuah ketulusan disana? Aku sebenarnya hanya menginginkan sesimpel itu, saling
ada rasa menyayangi satu sama lain. Tanpa ada pihak manapun yang hadir diantara
kisah yang ada. Walaupun dengan cara rahasia, aku mau asalkan memang ketulusan
yang hanya hadir antara kita berdua, tanpa ada yang lain.
Tapi
apa kemudian yang kurasa? Menyakitkan dan jauh dari rasa yang seharusnya tidak
harus ada, kecewa? Mungkin, karena kuberfikir dialah yang selama ini kucari dan
yang selama ini tepat. Namun, kenapa harus ada sebuah nilai yang jauh dari itu
semua Tuhan.
Apa memang
aku tidak boleh merasakan ketulusan itu? Atau memang engkau sangat
menyayangiku, disaat aku dalam mencintainya, engkau telah perlihatkan semuanya
untukku, semua itu karena engkau menyayangiku Tuhan. Aku tidak menyalahkan yang
telah terjadi, memang semua sudah terjadi, aku harus bisa bangun dan berdiri
bukan?
Ya Tuhan,
rasanya sakit sekali, tapi disini aku harus bilang apalagi, pura2 untuk tidak
mengetahui sudah kulakukan untuk tetap bertahan demi satu kata “aku sangat
menyayangi dia dengan sebuah ketulusan, dan aku bersedia untuk hidup bersama
meskipun tidak saling memiliki”.
Tuhan,
aku percaya dia adalah jawaban atas doaku tiap malam padamu, namun kenapa rasa
ini sangat sakit Tuhan, saat ini hati aku sakit dengan menahan air mata yang
tidak seharusnya hadir diantara mereka yang berhak atas aku. Biarlah sesak
sekalipun aku tidak peduli, aku nikmati rasa pemberianmu Tuhan...
Anda
dia mengetahui perasaanku Tuhan, andai dia dapat mendengar isi hatiku, apakah
dia bisa pahamiku Tuhan?
Tuhan,
aku berjanji padamu bukan, kalau aku bersedia meninggalkan semua dunia yg
selama ini buatku bahagia namun semu, karena aku memilih dia yang nyata, dan
yang selalu suport aku dengan nyata. Ya Tuhan, ternyata aku tidak bisa
memaksakan kehendakku, aku ingin 1 hati
yg sampai mati akan selalu setia bersamaku, namun, keinginan tetaplah
keinginan,. Engkau yang disana yang sedang membaca ini, mungkin, terima kasih
engkau telah beriku kasih sayangmu, ketulusanmu padaku, aku percaya bahwa itu
tulus darimu. Tetaplah seperti itu, namun bila tidak bisa dan tidak mampu hanya
memilihku sebagai pendamping rahasiamu, aku bersedia mundur, demi pilihan
rahasiamu yang lain,.
Sayang, siapapun pilihanmu, aku berdoa suatu saat bawalah
dia ke batu bolong, ambil gambar kalian, dan kirimkan kepadaku, dan mungkin
bila aku mendahului kalian, aku ingin gambar kalian dibingkai kecil, dan taruh
diatas pusaranku, itu pintaku. Hanya itu satu2nya dapat menggambarkan bahwa aku
hidup diantara kebahagian kalian berdua, dan “kamu” pilihan suamiku, tolong
sayangi dia dampingi dia sampai akhir hayatnya, dan berjanjilah padaku, untuk
tidak menyia-nyiakan dia, karena engkau perlu tau bahwa, dia adalah separuh
dari ragaku.
Phee
ingat pertama kita bergandengan tangan? Phee ingat sewaktu kita ciuman dan
berpelukan pertama kali? Kenangan itu selalu hinggap di kepalaku, rasa bahagia
bercampur kesedihan bila ku mengingatnya kembali. (maaf aku sedikit menyadur
kata-katamu syg)
Phee
ingat sewaktu engkau tarik tanganku untuk sekedar menjawab penasaranku tentang zebra cross itu?
Phee ingat bunyinya seperti apa syg? (terima kasih telah membuat kenangan kecil
yg sangat berkesan untukku)
Suamiku
sayang, terima kasih atas cintamu yang mengajarkan aku tentang sebuah “keikhlasan”
Sayang,
siapapun kamu dan bagaimanapun
kekurangan dan kelebihanmu adalah kekurangan dan kelebihanku.
Phee
janji sama Mhee ya, Phee ga boleh cengeng lagi ya kalau malam, ga boleh
merenung, harus selalu senyum ya. Oiya, jgn lupa berdoa sebelum tidur dan
bangun tidur ya syg. Satu hal lagi, manage waktu ya sygku... (syg, mhee tunggu
di surga, karena mungkin hanya disanalah keabadian itu ada, aamiin)
Sampai kapanpun, aku akan selalu ada dan hidup
dihatimu Phee sayank.
AGANku
kamu akan selalu menjadi AGANku, Ever!
(Mhee)
· #
“klo mma dgr lagu ini lho, adek pgn nangis...”
celetuknya polos disaat aku membuat note kecil ini untukmu syg... (Ohh Lil, U’ll always understand mom much beibh, so sorry... its Mom Fault... :’(
)