Karena Hening Bukan Berarti, Sendiri

Semua terasa biasa awalnya..
Berdua di sebuah kewajiban yang tak disengaja...
Waktu..
Mungkin kita harus berterima kasih pd waktu..
Karna waktu lah yg membuat kita saling mengenal, dan saling memahami..
Kita tertawa, meluapkan amarah, dan bebagi kisah sedih bersama agar perasaan kita lebih baik..
“mungkin kita punya banyak persamaan..” itu jwbmu saat aku bertanya “mengapa kita bisa saling memahami?”
Hmm.. Mungkin itu jwban yg benar..
Tapi.. Bagiku kau adalah Malaikat Tanpa Sayap yg Tuhan berikan padaku..
Meski terkadang kau membuatku marah, kesal dan bingung dgn perubahan sikapmu yg tiba-tiba..
Tapi kau adalah alasan dari banyak senyum yg terlukis diwajahku..
Aku tak tau apa arti diriku dihidupmu..
Tapi bagiku.. Kau adalah sumur yg menyimpan banyak alasan agar aku tersenyum..
Bertemu denganmu adalah Anugrah Terindah..
Terima Kasih karna kau ada didunia ini dan membuat semua Lebih Indah.. :)

*Sayang kamu, walaupun dengan cara, Rahasia


Kamis, 29 November 2012

Hmm, Dude r8?

AWESOME ROOM, So dude T_T

Truly Madly Deeply - PheeMhee

Pemilik Hatimu - Phee

Someone Like You (9,10,11,12,13 Mei 2012)

Tentang Sebuah Rasa


Tentang Sebuah Rasa

Hari ini, aku melihatnya, dan aku bilang pada hatiku sendiri bahwa aku kangen sama dia. tapi kenapa dia sibuk dengan handphone nya. ku lihat handphone ku seketika, dan lagi-lagi empty. entahlah, hope, hanya itu saja. mungkin engkau memiliki rahasia yang tidak perlu ku ketahui, begitu juga aku, privacy itu katamu. tapi bolehkah aku meminta sedikit saja konfirmasi syg? atau tetap seperti itu? yasudahlah, tidak apa2, bagaimanapun kenyataan yang ada, aku tetap menyayangimu phee.

kedua aku melihat wajahmu lemas, sakit itu katamu. namun kenapa tidak pernah kasih kabar kepadaku, aku istrimu khan phee? apa aku yang harus bertanya duluan? aku terkadang mikir, bnyak aku mengirim pesan untukmu, namun banyak pula tidak kau balas, beda dengan engkau yg dulu, sesibuk apapun engkau, engkau masih sempatkan itu. tapi lagi2 yasudahlah, aku bisa paham itu, apapun itu, aku tetap menyayangimu phee syg.

ketiga, engkau tetap terdiam bila ku bertanya, entah ada apa denganmu, adakah yg salah dengan diriku? ataukah engkau yg telah perbuat? konfirmasi itu memang penting bukan syg? atau malah sudah tidak diperlukan? then, apa arti semua? sudah cape kah engkau syg? ku beritau sedikit, aku disini, mencoba tegar dan bertahan apapun kenyataannya aku juga menata hati bilamana memang hal terburuk (mengetahui jika bukan hanya aku saja yg menjadi rahasia hatimu) itu sudah aku siapkan, dan lagi-lagi aku harus kuat dan bertahan, karena aku terlalu syg padamu phee syg.

Phee,mohon maaf jika sikap dan perbuatanku berlebihan dan membuatmu tersiksa ataupun apa. 
Phee bilang ya jika Mhee memang ada salah, atau begini, Phee juga bilang bila ada rahasia yg tidak perlu ku ketahui, Phee, phee perlu tau, apapun itu rahasiamu, aku jelaskan dan tegaskan disini, aku tidak peduli rahasia apapun tentangmu syg, aku tidak peduli, mungkin hal menyakitkan sekalipun aku tidak peduli, apakah memang ada someone else disana mhee juga gak peduli, itu hak phee, biar aku disini hanya bisa berdoa untuk suamiku, itu saja. karena aku tulus menyayangimu syg, apapun itu, tidak akan merubah kasih sygku untukmu, never.. :'(

Cepet sembuh ya Phee syg... (hug u more with cryn' much here)
Phee, Mhee always loving u, now n ever!
Aamiin...

I LOVE YOU, PHEE - ku

(Mhee)


Selasa, 27 November 2012

Surat Kecil untuk Aganku syg



SURAT KECIL UNTUK AGANKU

25 Nov 2012/20.46
Adakah sebuah ketulusan disana? Aku sebenarnya hanya menginginkan sesimpel itu, saling ada rasa menyayangi satu sama lain. Tanpa ada pihak manapun yang hadir diantara kisah yang ada. Walaupun dengan cara rahasia, aku mau asalkan memang ketulusan yang hanya hadir antara kita berdua, tanpa ada yang lain.
Tapi apa kemudian yang kurasa? Menyakitkan dan jauh dari rasa yang seharusnya tidak harus ada, kecewa? Mungkin, karena kuberfikir dialah yang selama ini kucari dan yang selama ini tepat. Namun, kenapa harus ada sebuah nilai yang jauh dari itu semua Tuhan.
Apa memang aku tidak boleh merasakan ketulusan itu? Atau memang engkau sangat menyayangiku, disaat aku dalam mencintainya, engkau telah perlihatkan semuanya untukku, semua itu karena engkau menyayangiku Tuhan. Aku tidak menyalahkan yang telah terjadi, memang semua sudah terjadi, aku harus bisa bangun dan berdiri bukan?
Ya Tuhan, rasanya sakit sekali, tapi disini aku harus bilang apalagi, pura2 untuk tidak mengetahui sudah kulakukan untuk tetap bertahan demi satu kata “aku sangat menyayangi dia dengan sebuah ketulusan, dan aku bersedia untuk hidup bersama meskipun tidak saling memiliki”.
Tuhan, aku percaya dia adalah jawaban atas doaku tiap malam padamu, namun kenapa rasa ini sangat sakit Tuhan, saat ini hati aku sakit dengan menahan air mata yang tidak seharusnya hadir diantara mereka yang berhak atas aku. Biarlah sesak sekalipun aku tidak peduli, aku nikmati rasa pemberianmu Tuhan...
Anda dia mengetahui perasaanku Tuhan, andai dia dapat mendengar isi hatiku, apakah dia bisa pahamiku Tuhan?
Tuhan, aku berjanji padamu bukan, kalau aku bersedia meninggalkan semua dunia yg selama ini buatku bahagia namun semu, karena aku memilih dia yang nyata, dan yang selalu suport aku dengan nyata. Ya Tuhan, ternyata aku tidak bisa memaksakan kehendakku,  aku ingin 1 hati yg sampai mati akan selalu setia bersamaku, namun, keinginan tetaplah keinginan,. Engkau yang disana yang sedang membaca ini, mungkin, terima kasih engkau telah beriku kasih sayangmu, ketulusanmu padaku, aku percaya bahwa itu tulus darimu. Tetaplah seperti itu, namun bila tidak bisa dan tidak mampu hanya memilihku sebagai pendamping rahasiamu, aku bersedia mundur, demi pilihan rahasiamu yang lain,.
Sayang, siapapun pilihanmu, aku berdoa suatu saat bawalah dia ke batu bolong, ambil gambar kalian, dan kirimkan kepadaku, dan mungkin bila aku mendahului kalian, aku ingin gambar kalian dibingkai kecil, dan taruh diatas pusaranku, itu pintaku. Hanya itu satu2nya dapat menggambarkan bahwa aku hidup diantara kebahagian kalian berdua, dan “kamu” pilihan suamiku, tolong sayangi dia dampingi dia sampai akhir hayatnya, dan berjanjilah padaku, untuk tidak menyia-nyiakan dia, karena engkau perlu tau bahwa, dia adalah separuh dari ragaku.
Phee ingat pertama kita bergandengan tangan? Phee ingat sewaktu kita ciuman dan berpelukan pertama kali? Kenangan itu selalu hinggap di kepalaku, rasa bahagia bercampur kesedihan bila ku mengingatnya kembali. (maaf aku sedikit menyadur kata-katamu syg)
Phee ingat sewaktu engkau tarik tanganku untuk sekedar  menjawab penasaranku tentang zebra cross itu? Phee ingat bunyinya seperti apa syg? (terima kasih telah membuat kenangan kecil yg sangat berkesan untukku)
Suamiku sayang, terima kasih atas cintamu yang mengajarkan aku tentang sebuah “keikhlasan”
Sayang,  siapapun kamu dan bagaimanapun kekurangan dan kelebihanmu adalah kekurangan dan kelebihanku.
Phee janji sama Mhee ya, Phee ga boleh cengeng lagi ya kalau malam, ga boleh merenung, harus selalu senyum ya. Oiya, jgn lupa berdoa sebelum tidur dan bangun tidur ya syg. Satu hal lagi, manage waktu ya sygku... (syg, mhee tunggu di surga, karena mungkin hanya disanalah keabadian itu ada, aamiin)
 Sampai kapanpun, aku akan selalu ada dan hidup dihatimu Phee sayank.
AGANku kamu akan selalu menjadi AGANku, Ever!
(Mhee)
·        # “klo mma dgr lagu ini lho, adek pgn nangis...” celetuknya polos disaat aku membuat note kecil ini untukmu syg... (Ohh Lil, U’ll always understand mom much beibh, so sorry... its Mom Fault...  :’(       )

Minggu, 25 November 2012

km tau rasanya?


Sakitku

.........................................................................................................................................................

Kamis, 22 November 2012

Rahasiaku Tentangmu





Kau yang memiliki Sinar Cahaya...


(ini aku akan bercerita sedikit tentangmu, dulu...)

Sepertinya aku tidak akan bosan melihatmu … seperti ada goncangan kecil di hatiku setiap kamu melewati pintu itu atau kamu sedang berjalan di sekitarku.


Kamu tahu, entah bagaimana cara kerjanya, tetapi setiap kamu berada dalam jangkauanku, aku seperti memiliki radar khusus hingga selalu merasakan bahwa kamu sedang berada dekat. Lalu aku akan mencoba mencarimu. Dan benar. Kamu sedang berada dalam jangkauan pandanganku. Dan ketika kau tersenyum sambil menyapaku, aku selalu berusaha dengan susah payah agar kau tidak mendengar gemuruh di dadaku dan pijar di mataku. Memalukan sekali jika sampai kau melihatnya.

Tapi selalu yang terjadi adalah aku tidak pernah bisa menunjukkan betapa aku ingin kau sesering mungkin berada dalam jangkauan mataku. Agar aku bisa menikmati getaran janggal tak biasa yang terus-terusan melanda dadaku bila kau sedang berbincang denganku.

Aku selalu heran, bagaimana cara kau melakukannya di kala kita bertemu. Tapi teruskan saja … karena aku sangat menikmatinya … setiap jengkal waktunya …

*****



Kau yang sedang duduk di sova bersamaku, kadang di depanku …

Kamu tahu kenapa aku selalu memilih untuk duduk dengan posisi diagonal di belakangmu? Karena aku bisa melihatmu secara jelas, walaupun tidak seluruh wajahmu. Kala itu...

Aku menikmati momen-momen itu. Tetapi yang paling kunikmati adalah momen ketika kamu selalu berlari kecil menyapaku sambil tersenyum. Dan binar matamu itu … selalu saja membuatku nyaris mengatakan cinta. Tetapi tetap hanya sebatas nyaris … tiba-tiba kata cinta hilang dalam kamus bibirku …

Ah, lihat sekarang ini. Kamu sedang memperhatikan seseorang dengan mata yang nyaris tanpa kedip. Itulah yang mungkin membuatmu sangat menarik di mataku. Karena kamu selalu memperhatikan orang yang berbicara di depanmu. Begitu juga ketika aku bersamamu. Kamu bisa dengan detail mendengarkan setiap kataku dan menatapku ketika aku berbicara. Membuatku nyaman dan diperhatikan.

Bisakah kita pergi berdua saja sepanjang hari? Tertawa, saling bercerita dan aku bisa melihatmu seharian itu? Apakah hanya dalam khayalanku saja? semoga...

Ah, aku selalu ingin mengatakan itu kepadamu, tetapi aku hanya sanggup mengatakannya di catatan ini. Meski aku tahu, jika hanya menulisnya di sini kamu juga tidak bakalan tahu.

*****



Kau yang tadi duduk sendiri …

Aku ingin sekali menghampirimu, tapi sepertinya kamu sedang serius membaca dan menulis sesuatu. Aku tidak ingin mengganggumu. Aku melihatmu sebentar dari belakang. Mengagumimu. Lalu melangkah pergi sebelum kamu tahu keberadaanku.

Bukan berarti aku tidak mau menyapamu. Ingin, ingin sekali. Tapi seberapa pun aku ingin berada di dekatmu, aku lebih ingin kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, termasuk kebahagiaan. Dan barangkali kamu ingin mendapatkan hasil yang bagus dalam tugas yang kamu kerjakan itu, maka lebih baik aku meninggalkanmu sebentar.

Dan kamu tahu, pengorbananku untuk tidak menyapamu ketika sibuk mengerjakan sesuatu, selalu sepadan dengan apa yang kudapatkan kemudian. Karena kamu akan tersenyum girang sambil menunjukkan padaku apa yang kau dapatkan. Bagiku senyum girangmu itu lebih dari apa pun.

Boleh aku melihatnya lagi? Setiap hari?

Ah, lagi lagi aku hanya sanggup meminta di tulisan ini.

*****



Lagi-lagi tentang kamu …

Setiap aku ingin menuliskan sesuatu, selalu saja tentangmu. Puisi, cerita, apa pun. Selalu saja ada penggambaran tentangmu. Sepertinya kamu selalu mendatangiku kapan pun dimana pun. Tidak, tidak. Sama sekali tidak mengganggu. Justru aku menyukainya. Hanya saja, itu bayanganmu. Akan lebih menyenangkan jika memang kapan pun dan dimana pun selalu ada kamu dalam arti sesungguhnya.

Barangkali karena hari ini aku belum melihatmu sama sekali. Sehingga aku tidak bisa berhenti membayangkanmu. Selalu saja demikian bila dalam sehari mataku tidak menemukanmu. Otakku yang akan mencoba menemukanmu. Tetapi mudah sekali kamu ditemukan otakku. Karena barangkali memang hanya dipenuhi tentangmu.

Aku membayangkan apa yang sedang kamu lakukan sekarang ini. Sudah larut malam. Tidurkah? Jika tidur, bermimpi tentangkukah? Atau sedang terjaga? Jika sedang terjaga, sedang memikirkankukah?

Ah, aku ingin sekali tahu apa yang sedang kamu lakukan saat ini.

*****



Dan kadang-kadang ketika kulit kita bersentuhan …

Ketika momen seperti itu terjadi, gejolak di jantungku seperti sebuah turbulensi. Kencang. Terlalu kencang. Semoga kamu tidak menyadari betapa aku sedang gemetar saat itu. Kecil memang, tapi efeknya luar biasa. Membuatku semakin ingin kau menemaniku di sini. Setiap hari.

Tetapi entah mungkin kau tahu atau tidak tahu, karena kamu malah seperti menggodaku. Menyentuhku pelan meski hanya sekedar mendorong lenganku atau mencubitku pelan ketika aku memberikan lelucon ringan. Aku ingin merasakan momen ini lebih lama dari waktu itu sendiri. Setiap debarnya, setiap detiknya, setiap perasaan seperti melayangnya. Seperti ada … entah apa itu. Tapi rasanya benar-benar luar biasa.

Apakah ketika kulit kita bersentuhan, kamu juga merasakan getaran itu? Barangkali seperti ratusan ribu semut sedang berjalan di atas kulit kita? Apa yang kaurasakan? Apa seperti itu atau biasa saja?

Argh …. Aku bosan berbicara sendirian dengan note ini …

*****



Kau yang berjalan seperti ada sayap di punggungmu …

Mungkin berlebihan. Tetapi itu yang kulihat tentangmu. Karena segala sesuatu tentangmu menarik mataku. Sampai mataku ingin ikut kemana pun kau pergi. Bahkan cara berjalanmu pun aku perhatikan detail. Ketika  kau tersenyum, lalu kamu memainkan Hp, dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahmu, entah sesuatu apa yang ada dalam layar Hanphonemu, sehingga bisa buatmu sangat bahagia, ah iri rasanya. Aku tidak pandai melukis, tetapi jika aku bisa melukis, sumpah, aku akan bisa melukismu hanya dengan membayangkanmu saja.

Jalanmu seperti berirama, atau jangan-jangan memang perasaanku saja.

*****



Maaf, aku memiliki rahasia …

Tentang sesuatu yang tersembunyi jauh dalam di dada. Tentangmu juga. Yang selalu terjangkau mata tetapi tak terjangkau kata.

Bahwa aku memiliki rasa. Rasa yang bagaimana menggambarkannya aku tidak tahu. Hanya saja aku ingin membuatmu bahagia. Selama mungkin aku tidak ingin memberimu luka. Sampai kapan pun.

Dan aku hanya ingin membuatmu merasa sangat indah, dan siap melindungimu dari luka maupun airmata kapan pun kau merasa terjatuh. Karena bersamaku, kau benar-benar dicintai, dan dicintai dengan benar-benar.

Itu rahasiaku. Bersama note ini rahasiaku mungkin tersimpan. Semuanya sudah cukup hanya mengenalmu. Karena kau surga terdekat yang bisa dilihat.

*****



Kau yang memiliki entah buku harian atau buku kumpulan prosa ini …

Seharusnya kau tahu apa yang kurasakan  ketika melihatmu. Apa kau tidak melihatnya? Tidak bisa melihat betapa bercahayanya mata itu, ketika kau di dekatnya? Bukankah dia selalu tertawa begitu riang dan lepas ketika berbincang denganmu? Bukankah matanya selalu memiliki cahaya paling terang ketika melihatmu berjalan? Dan dia akan berlarian kecil menghampirimu hanya untuk menyapamu dan mengatakan “selamat pagi” dan memberi senyuman? Sambil berharap bahwa kau akan tertarik dengan senyuman itu?
Apa yang membuatmu takut untuk membuka tabir hatimu padanya? Jangan takut. Barangkali memang dia juga merasakan yang sama sepertimu. Ralat, sebenarnya memang dia juga merasakan yang sama sepertimu. Ah, aku malu.
Jadi tunggu apa lagi. Ungkapkan kepadanya sesegera mungkin.
Note  ini akan segera kukembalikan nanti. Dan setelah kau membaca tulisan ini, aku tunggu kau di café pelangi (cafe yg hanya ada dalam impianku untukmu) untuk mengungkapkan perasaan itu. Aku tunggu sampai malam ketika café itu tutup. Mumpung malam ini milik kita. Dan sendiri, jangan ajak siapa pun. Siapa tahu ini malam ini malam paling istimewa untuk kita.
Sampai ketemu … dan jangan takut mengungkapkannya …                              

#my agan, mhey jangan dimarahi ya karena sudah ada sebuah rasa untukmu.
#andai waktu itu datang, ah, entah kapan, pasti semua itu akan indah pada waktunya, dan bisa ku ungkapkan semua ini untukmu. But imposible, but one again i trust it!!! YAKIN!!!


Mencoba untuk berkelana dengan sisa-sisa note ku untukmu, tersenyum dan aku kembali mengingat kejadian2 kecil bersamamu, namun engkau sama sekali tak merasakan apa yang aku rasakan. Ah yasudahlah, tp note ini semua adalah sebuah kisah perjalananku untuk menggapaimu.
Dibalik semua rahasia alam yang ada tersirat semua kesempurnaan yang abadi, dan aku menemukannya kini...
Hanya bisa berdiam lalu tersenyum melihat sebuah kenyataan yang benar2 di luar dugaanku...
Dan itupun terjadi kini, ku bisa melihatmu dari dekat, sangat dekat. Tuhan, apakah ini mimpi? Mimpi yang dulu sering ku bayangkan ketika ku berada dekat di antaramu.
Hanya saja memang bertahan untuk tidak saling memiliki itu sangat susah dan sakit, namun ini sudah menjadi pilihanku yang harus aku terima semua konsekwensinya. Aku berani melangkah harus berani bertanggung jawab atas semua keputusanku, dan apabila sakit yang aku terima, itu tuidak apa-apa, itu sudah menjadi garisnya yang aku tidak boleh menghidarinya. Tidak, aku harus bisa menggapainya walopun sesulit apapun aku harus berusaha. Ingat satu hal, semua yang berada dalam isi notemu ini, apakah dulu engkau yakin akan sebuah realita? Tidak bukan, sama. Jadi optimismu kembali nyalakan walaupun sulit, apapun akan terjadi, dan apabila Tuhan sudah berkehendak apapun itu terjadi. Yakin atas kuasaNya yang bisa membawamu kesini. Itu saja. Dan kini ku kembali bisa tersenyum... ^_^

(MheeNara)

Rabu, 21 November 2012

Tentang Engkau




Memory tentang engkau dan semampuku tentang engkau...
 
Kata orang, jika kamu tidak bisa mengatakan perasaanmu, tuliskan dulu. Ini , ini aku sedang menulisnya. Menuliskan perasaanku.
Tapi tentu saja aku tidak begitu pandai menulis, jadi aku akan menuliskannya semampuku.
Kita ini sebenarnya lucu. Saling menemani, tapi tidak pernah ada ucapan saling mencintai (itu dulu, ya, dulu sblm sama2 tersenyum). Meski kamu dan aku sama-sama tahu, bahwa setidaknya, aku mencintai. Mencintaimu. Dan kamu tahu benar tentang mencintainya aku itu. Karena tidak ada yang bisa di tutupi, apalagi dengan sebegitu seringnya aku memujimu, dan sebegitu, memperhatikannya aku detail tentangmu.
Kali itu lucu. Selalu saling mengerti. Jika aku bercerita, kamu akan diam mendengar. Jika kamu yang bercerita, gantian aku yang berdebar. Lalu kemudian aku membagi porsi hatiku; ini untuk rinduku pada ceritamu, ini untuk mencintaimu. Lihat, tempat porsinya selalu untuk kamu.
Kita itu lucu. Seringkali saling memperhatikan, tapi sama-sama berusaha agar tidak ketahuan. Aku tidak tahu alasanmu, tapi kalau aku, lebih kepada agar rinduku tidak terlalu kelihatan. Bagaimanapun juga, (mungkin) ada seseorang di sana yang menemanimu. Yang selalu membuyarkan awan fantasi kecil yang muncul di kepalaku ketika mengenangmu. Meratakan apa pun bayangan indah tentang kata “kita”, menjadi hanya “aku” dan atau “kamu”.
Kamu pernah merasa cemburu? Kalau belum, percaya padaku, rasanya tidak enak sekali. Apalagi cemburu kepada seseorang yang bahkan tidak kamu miliki. Seperti aku, yang mencemburuimu.
Dan kamu pernah merasa sangat rindu? Aku rindu. Tapi aku tidak tahu APAKAH KAMU MERASAKAN PERSIS SAMA SEPERTIKU

(MheeNara)

Mataku Sembab



 Mataku Sembab

“Mataku Sembab”... kata-kata itu muncul di hp ku pagi ini..
Aku terkejut membacanya..  ada apa? Apa yang telah terjadi ? dan berbagai pertanyaan liar langsung memenuhi isi kepalaku.
“aku menangis, karena mu”.. itu jawabanmu..
Ku terdiam, menundukan kepala, kedua mataku memandang kosong sebaris kata-kata yang muncul di layar hp ku itu..

Tuhan.. andaikan kau ijinkan aku tuk bisa memutar balik roda waktu, maka akan ku putar roda itu hingga ku menemukannya masih berdiri sendiri tanpa seorang pendampingpun di sampingnya..
Tuhan.. andaikan kau ijinkan aku menguasai udara di dunia ini, maka akan kuhembuskan angin-angin sejuk di paru-parunya agar semua beban di dadanya terasa lapang
Tuhan.. andaikan kau ijinkan aku tuk mengatur panas dan hujan di langit, maka akan kuturunkan hujan tepat di atas kepalanya agar dia bisa bersenang-senang layaknya anak kecil bermain hujan
Tuhan.. andaikan kau ijinkan aku tuh mengatur bulan dan bintang di langit malam hari, maka akan kudatangkan bulan di atas rumahnya lengkap dengan bintang-bintang yang bersinar dengan gemerlap.

Tapi memang Kau Tuhanku...
Penguasa langit dan bumi yang serba tahu
Penguasa hati yang membisikan hati manusia
Ijinkan lah kau bisikan hatinya wahai Tuhanku..
sampaikan bahwa aku menyayanginya..
Itu saja sudah cukup... 

 (Phee)