Kau yang memiliki Sinar Cahaya...
(ini aku akan bercerita sedikit tentangmu, dulu...)
Sepertinya aku tidak akan bosan melihatmu …
seperti ada goncangan kecil di hatiku setiap kamu melewati pintu itu atau kamu
sedang berjalan di sekitarku.
Kamu tahu, entah bagaimana cara kerjanya,
tetapi setiap kamu berada dalam jangkauanku, aku seperti memiliki radar khusus
hingga selalu merasakan bahwa kamu sedang berada dekat. Lalu aku akan mencoba
mencarimu. Dan benar. Kamu sedang berada dalam jangkauan pandanganku. Dan
ketika kau tersenyum sambil menyapaku, aku selalu berusaha dengan susah payah
agar kau tidak mendengar gemuruh di dadaku dan pijar di mataku. Memalukan
sekali jika sampai kau melihatnya.
Tapi selalu yang terjadi adalah aku tidak
pernah bisa menunjukkan betapa aku ingin kau sesering mungkin berada dalam
jangkauan mataku. Agar aku bisa menikmati getaran janggal tak biasa yang
terus-terusan melanda dadaku bila kau sedang berbincang denganku.
Aku selalu heran, bagaimana cara kau
melakukannya di kala kita bertemu. Tapi teruskan saja … karena aku sangat menikmatinya
… setiap jengkal waktunya …
*****
Kau yang sedang duduk di sova bersamaku,
kadang di depanku …
Kamu tahu kenapa aku selalu memilih untuk
duduk dengan posisi diagonal di belakangmu? Karena aku bisa melihatmu secara
jelas, walaupun tidak seluruh wajahmu. Kala itu...
Aku menikmati momen-momen itu. Tetapi yang
paling kunikmati adalah momen ketika kamu selalu berlari kecil menyapaku sambil
tersenyum. Dan binar matamu itu … selalu saja membuatku nyaris mengatakan
cinta. Tetapi tetap hanya sebatas nyaris … tiba-tiba kata cinta hilang dalam
kamus bibirku …
Ah, lihat sekarang ini. Kamu sedang
memperhatikan seseorang dengan mata yang nyaris tanpa kedip. Itulah yang
mungkin membuatmu sangat menarik di mataku. Karena kamu selalu memperhatikan
orang yang berbicara di depanmu. Begitu juga ketika aku bersamamu. Kamu bisa
dengan detail mendengarkan setiap kataku dan menatapku ketika aku berbicara.
Membuatku nyaman dan diperhatikan.
Bisakah kita pergi berdua saja sepanjang hari?
Tertawa, saling bercerita dan aku bisa melihatmu seharian itu? Apakah hanya
dalam khayalanku saja? semoga...
Ah, aku selalu ingin mengatakan itu kepadamu,
tetapi aku hanya sanggup mengatakannya di catatan ini. Meski aku tahu, jika
hanya menulisnya di sini kamu juga tidak bakalan tahu.
*****
Kau yang tadi duduk sendiri …
Aku ingin sekali menghampirimu, tapi
sepertinya kamu sedang serius membaca dan menulis sesuatu. Aku tidak ingin
mengganggumu. Aku melihatmu sebentar dari belakang. Mengagumimu. Lalu melangkah
pergi sebelum kamu tahu keberadaanku.
Bukan berarti aku tidak mau menyapamu. Ingin,
ingin sekali. Tapi seberapa pun aku ingin berada di dekatmu, aku lebih ingin
kamu mendapatkan apa yang kamu inginkan, termasuk kebahagiaan. Dan barangkali
kamu ingin mendapatkan hasil yang bagus dalam tugas yang kamu kerjakan itu,
maka lebih baik aku meninggalkanmu sebentar.
Dan kamu tahu, pengorbananku untuk tidak
menyapamu ketika sibuk mengerjakan sesuatu, selalu sepadan dengan apa yang
kudapatkan kemudian. Karena kamu akan tersenyum girang sambil menunjukkan
padaku apa yang kau dapatkan. Bagiku senyum girangmu itu lebih dari apa pun.
Boleh aku melihatnya lagi? Setiap hari?
Ah, lagi lagi aku hanya sanggup meminta di
tulisan ini.
*****
Lagi-lagi tentang kamu …
Setiap aku ingin menuliskan sesuatu, selalu
saja tentangmu. Puisi, cerita, apa pun. Selalu saja ada penggambaran tentangmu.
Sepertinya kamu selalu mendatangiku kapan pun dimana pun. Tidak, tidak. Sama
sekali tidak mengganggu. Justru aku menyukainya. Hanya saja, itu bayanganmu. Akan
lebih menyenangkan jika memang kapan pun dan dimana pun selalu ada kamu dalam
arti sesungguhnya.
Barangkali karena hari ini aku belum melihatmu
sama sekali. Sehingga aku tidak bisa berhenti membayangkanmu. Selalu saja
demikian bila dalam sehari mataku tidak menemukanmu. Otakku yang akan mencoba
menemukanmu. Tetapi mudah sekali kamu ditemukan otakku. Karena barangkali
memang hanya dipenuhi tentangmu.
Aku membayangkan apa yang sedang kamu lakukan
sekarang ini. Sudah larut malam. Tidurkah? Jika tidur, bermimpi tentangkukah?
Atau sedang terjaga? Jika sedang terjaga, sedang memikirkankukah?
Ah, aku ingin sekali tahu apa yang sedang kamu
lakukan saat ini.
*****
Dan kadang-kadang ketika kulit kita
bersentuhan …
Ketika momen seperti itu terjadi, gejolak di
jantungku seperti sebuah turbulensi. Kencang. Terlalu kencang. Semoga kamu
tidak menyadari betapa aku sedang gemetar saat itu. Kecil memang, tapi efeknya
luar biasa. Membuatku semakin ingin kau menemaniku di sini. Setiap hari.
Tetapi entah mungkin kau tahu atau tidak tahu,
karena kamu malah seperti menggodaku. Menyentuhku pelan meski hanya sekedar
mendorong lenganku atau mencubitku pelan ketika aku memberikan lelucon ringan.
Aku ingin merasakan momen ini lebih lama dari waktu itu sendiri. Setiap debarnya,
setiap detiknya, setiap perasaan seperti melayangnya. Seperti ada … entah apa
itu. Tapi rasanya benar-benar luar biasa.
Apakah ketika kulit kita bersentuhan, kamu
juga merasakan getaran itu? Barangkali seperti ratusan ribu semut sedang
berjalan di atas kulit kita? Apa yang kaurasakan? Apa seperti itu atau biasa
saja?
Argh …. Aku bosan berbicara sendirian dengan
note ini …
*****
Kau yang berjalan seperti ada sayap di
punggungmu …
Mungkin berlebihan. Tetapi itu yang kulihat
tentangmu. Karena segala sesuatu tentangmu menarik mataku. Sampai mataku ingin
ikut kemana pun kau pergi. Bahkan cara berjalanmu pun aku perhatikan detail.
Ketika kau tersenyum, lalu kamu
memainkan Hp, dengan senyum yang tak pernah hilang dari wajahmu, entah sesuatu
apa yang ada dalam layar Hanphonemu, sehingga bisa buatmu sangat bahagia, ah
iri rasanya. Aku tidak pandai melukis, tetapi jika aku bisa melukis, sumpah,
aku akan bisa melukismu hanya dengan membayangkanmu saja.
Jalanmu seperti berirama, atau jangan-jangan
memang perasaanku saja.
*****
Maaf, aku memiliki rahasia …
Tentang sesuatu yang tersembunyi jauh dalam di
dada. Tentangmu juga. Yang selalu terjangkau mata tetapi tak terjangkau kata.
Bahwa aku memiliki rasa. Rasa yang bagaimana
menggambarkannya aku tidak tahu. Hanya saja aku ingin membuatmu bahagia. Selama
mungkin aku tidak ingin memberimu luka. Sampai kapan pun.
Dan aku hanya ingin membuatmu merasa sangat
indah, dan siap melindungimu dari luka maupun airmata kapan pun kau merasa
terjatuh. Karena bersamaku, kau benar-benar dicintai, dan dicintai dengan
benar-benar.
Itu rahasiaku. Bersama note ini rahasiaku
mungkin tersimpan. Semuanya sudah cukup hanya mengenalmu. Karena kau surga
terdekat yang bisa dilihat.
*****
Kau yang memiliki entah buku harian atau buku
kumpulan prosa ini …
Seharusnya kau tahu apa yang kurasakan ketika melihatmu. Apa kau tidak melihatnya?
Tidak bisa melihat betapa bercahayanya mata itu, ketika kau di dekatnya?
Bukankah dia selalu tertawa begitu riang dan lepas ketika berbincang denganmu?
Bukankah matanya selalu memiliki cahaya paling terang ketika melihatmu
berjalan? Dan dia akan berlarian kecil menghampirimu hanya untuk menyapamu dan
mengatakan “selamat pagi” dan memberi senyuman? Sambil berharap bahwa kau akan
tertarik dengan senyuman itu?
Apa yang membuatmu takut untuk membuka tabir
hatimu padanya? Jangan takut. Barangkali memang dia juga merasakan yang sama
sepertimu. Ralat, sebenarnya memang dia juga merasakan yang sama sepertimu. Ah,
aku malu.
Jadi tunggu apa lagi. Ungkapkan kepadanya
sesegera mungkin.
Note ini akan segera kukembalikan nanti. Dan
setelah kau membaca tulisan ini, aku tunggu kau di café pelangi (cafe yg hanya
ada dalam impianku untukmu) untuk mengungkapkan perasaan itu. Aku tunggu sampai
malam ketika café itu tutup. Mumpung malam ini milik kita. Dan sendiri, jangan
ajak siapa pun. Siapa tahu ini malam ini malam paling istimewa untuk kita.
Sampai ketemu … dan
jangan takut mengungkapkannya …
#my agan, mhey jangan dimarahi ya karena sudah
ada sebuah rasa untukmu.
#andai waktu itu datang, ah, entah kapan,
pasti semua itu akan indah pada waktunya, dan bisa ku ungkapkan semua ini
untukmu. But imposible, but one again i trust it!!! YAKIN!!!
Mencoba untuk berkelana dengan sisa-sisa note
ku untukmu, tersenyum dan aku kembali mengingat kejadian2 kecil bersamamu,
namun engkau sama sekali tak merasakan apa yang aku rasakan. Ah yasudahlah, tp
note ini semua adalah sebuah kisah perjalananku untuk menggapaimu.
Dibalik semua rahasia alam yang ada tersirat
semua kesempurnaan yang abadi, dan aku menemukannya kini...
Hanya bisa berdiam lalu tersenyum melihat
sebuah kenyataan yang benar2 di luar dugaanku...
Dan itupun terjadi kini, ku bisa melihatmu
dari dekat, sangat dekat. Tuhan, apakah ini mimpi? Mimpi yang dulu sering ku
bayangkan ketika ku berada dekat di antaramu.
Hanya saja memang bertahan untuk tidak saling
memiliki itu sangat susah dan sakit, namun ini sudah menjadi pilihanku yang
harus aku terima semua konsekwensinya. Aku berani melangkah harus berani
bertanggung jawab atas semua keputusanku, dan apabila sakit yang aku terima,
itu tuidak apa-apa, itu sudah menjadi garisnya yang aku tidak boleh
menghidarinya. Tidak, aku harus bisa menggapainya walopun sesulit apapun aku
harus berusaha. Ingat satu hal, semua yang berada dalam isi notemu ini, apakah
dulu engkau yakin akan sebuah realita? Tidak bukan, sama. Jadi optimismu
kembali nyalakan walaupun sulit, apapun akan terjadi, dan apabila Tuhan sudah
berkehendak apapun itu terjadi. Yakin atas kuasaNya yang bisa membawamu kesini.
Itu saja. Dan kini ku kembali bisa tersenyum... ^_^
(MheeNara)